Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 00:21:17【Resep Pembaca】994 orang sudah membaca
PerkenalanInstalasi PLTS atap di SMPN 1 Kota Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.Cirebon (ANTARA) - Nga

Cirebon (ANTARA) - Ngak perlu menanti gebrakan besar untuk menyulutkan gerakan energi lestari, karena terkadang hal ini bisa lahir dari rutinitas harian. Salah satu sekolah di Cirebon, Jawa Barat, misalnya, sejak beberapa tahun terakhir sudah mempraktikkannya.
Siang itu, pada pekan kedua September 2025, udara teramat resik saat ANTARA menjejakkan kaki di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Cirebon.
Lingkungannya terasa asri, tertata begitu apik. Taman kecil menghijau di setiap sudut dan jalan setapaknya bersih tanpa jejak sampah, apalagi puntung rokok.
Beberapa siswa terlihat menyiangi tanaman di kebun belakang. Mereka menggemburkan tanah dan menata polybagberisi sayuran.
Di sudut lain, barisan tanaman hidroponik tumbuh subur. Akar-akar putih bergelayut di pipa air, sementara guru berdiri memberi arahan.
Siswa mencatat hasil pengamatan dengan wajah sumringah, karena belajar langsung dari alam yang dirawat sendiri.
Aroma fermentasi samar tercium pada ruangan bernama rumah kompos. Dua siswa mengaduk sisa bahan organik yang diolah menjadi pupuk cair.
Namun, yang paling mencuri perhatian dari semua itu, berada pada atap sekolah. Instalasi panel surya berderet rapi menjemput cahaya, membiarkan mentari bekerja untuk memberi daya.
Baca juga: PHE ONWJ kenalkan energi baru terbarukan kepada pelajar SMP
Setrum dari surya
Sejak 2023, sekolah ini mulai menggerakkan agenda energi ramah lingkungan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Perangkat itu diperoleh lewat program Sekolah Berdikari, dari PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java(PHE ONWJ).
Sistemnya terdiri atas enam panel surya berkapasitas total 3.300 watt peak(Wp), disertai baterai 5 kWh untuk penyimpanan energi.
Kepala SMPN 7 Kota Cirebon Euis Sulastri mengungkapkan penggunaan PLTS dapat memangkas tagihan listrik, yang semula Rp9 juta sampai Rp11 juta menjadi Rp6 juta per bulan.
“Efisiensinya sekitar 45 persen. Angka ini sangat signifikan mengingat sekolah kami memiliki sekitar 40 ruangan,” ujarnya kepada ANTARA.
Menurut dia sistem surya ini memberi dukungan signifikan pada program penghijauan sekolah, sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional.
Listrik dari PLTS dapat memasok ruang perpusngakaan, tata usaha, laboratorium, hingga kebun hidroponik.

Lengak Cirebon di wilayah pesisir, lanjut dia, membuat durasi penyinaran matahari lebih panjang dan stabil.
Dari pihak penyedia, PHE ONWJ rutin melakukan pemantauan panel, baterai, dan inverter agar operasinya tetap andal.
Gangguan sempat terjadi, tapi dukungan teknis membuat instalasi kembali stabil.
Kontribusi SMPN 7 Cirebon dalam pemanfaatan tenaga surya, mungkin ngak seberapa dibanding penggunaan PLTS atap yang secara nasional mencapai 538 MWp per Juli 2025. Sesuai catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Meski begitu, pada skala mikro, model seperti ini dapat direplikasi ke sekolah lain sehingga semangat efisiensi energi meluas di dunia pendidikan.
Baca juga: IIF mendukung investasi energi terbarukan percepat transisi hijau
123Tampilkan SemuaSuka(1719)
Sebelumnya: Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
Selanjutnya: Ekonomi TW
Artikel Terkait
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- KKP: Ribuan kontainer udang asal Indonesia boleh masuk AS
- Menikmati gemerlap cahaya Guangzhou dari kapal di Sungai Mutiara
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
- Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka
- Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini
Resep Populer
Rekomendasi

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Menperin: Industri busana muslim RI tempati urutan pertama dunia

Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan

Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan

Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG